Here I am

Senin, 20 April 2015

Contoh Laporan PLPK



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang, yang diharapkan dapat menghasilkan manusia berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan perkembangan umat manusia dan berupaya untuk senantiasa mengantar dan membimbing perubahan dan perkembangan hidup serta kehidupan manusia.
Pendidikan juga dipandang sebagai agen tunggal yang bukan hanya untuk melatih generasi muda akan peranan-peranan orang dewasa yang lebih mapan, tetapi lebih penting yakni untuk mensosialisasikan kompetensi-kompetensi baru kepada mereka yang dituntut oleh kebutuhan-kebutuhan peranan yang timbul dari masyarakat yang berubah.
Menyiapkan generasi penerus yang berkualitas dan bertanggung jawab lewat upaya pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan. Pada satu sisi, profesionalisme guru keberadaannya dalam pembangunan sangat dibutuhkan.
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sirojul Falah Bogor sebagai lembaga pendidikan tinggi bertujuan untuk membentuk lulusan muslim yang ahli di bidang tarbiyah (kependidikan) dan telah memberikan bekal yang cukup bagi para mahasiswa untuk agar terampil mengajar dan menjadi guru yang profesional.
Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab XI ayat 1 dan 2 bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pebimbingan dan peLapangan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Praktikum mengajar merupakan miniatur dan gambaran proses pembelajaran yang sesungguhnya. Kegiatan ini memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka membentuk tidak hanya kemampuan (kompetensi) dalam penguasaan materi, penampilan dan retorika, namun lebih penting dari pada itu adalah membentuk karakter guru sejati. Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) merupakan persiapan dalam rangka menjadi guru yang cakap, memahami, siap belajar dan mengajar.
Adapun langkah-langkah umum Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) tersebut meliputi : orientasi, observasi, praktik keguruan, menyusun laporan hasil observasi, menyusun rencana pembelajaran, melakukan penampilan mengajar di kelas, kemudian menempuh ujian praktikum mengajar. Ujian tersebut diadakan agar dapat mengukur dan mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta praktikum dalam pengenalan lapangan di sekolah tersebut.
Dengan adanya kegiatan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) ini, maka para mahasiswa dapat mengembangkan idenya dan menyumbangkan ilmunya yang diperoleh selama perkuliahan. Selain itu setiap mahasiswa diharapkan dapat menimba pengalaman yang berguna, sehingga jika mahasiswa tersebut terjun ke masyarakat tidak mengalami hambatan dan kesulitan sebagai seorang pendidik yang professional.     

B.            Tujuan dan Manfaat Penulisan Laporan
1.             Tujuan Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan hasil Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) ini ada beberapa tujuan, antara lain:
a.         Sebagai pertanggung jawaban peserta Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) kepada pihak STIT Sirojul Falah Bogor dan tempat Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
b.        Sebagai bahan evaluasi bagi sekolah dan mahasiswa Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK)
c.         Sebagai bahan informasi bagi STIT Sirojul Falah Bogor tentang kegiatan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK)
d.        Para mahasiswa mampu mempelajari, memahami, memantapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya dari sekolah dan dapat menerapkannya langsung di lapangan kerja.
e.         Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menulis laporan secara ilmiah

2.             Manfaat Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini, tentu banyak manfaat yang dapat kami petik, diantaranya:
a.         Sebagai umpan balik bagi sekolah dan mahasiswa.
b.        Memberi informasi tentang pelaksanaan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
c.         Sebagai acuan bagi penyelenggara Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) selanjutnya.
d.        Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai calon pendidik/guru agama yang berkualitas, setia kepada profesinya, menguasai dan mampu menerapkan prinsip-prinsip ilmu keguruan dan keislaman selaras dengan arah pembangunan.
e.         Membimbing mahasiswa kearah terbentuknya pribadi yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam pembentukan profesi sebagai Tenaga Pendidik.

C.           Metode Penulisan Laporan
Dalam penyusunan laporan ini kami menggunakan beberapa metode, yaitu:
a.         Orientasi, yaitu suatu proses memahami dan penyesuaian diri dengan lingkungan baru dalam hal ini adalah lingkungan sekolah.
b.        Observasi, yaitu pengamatan langsung untuk mendapatkan data tentang keadaan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirojul Athfal Karadenan  Cibinong.
c.         Interview, yaitu wawancara yang dilakukan dengan Kepala Sekolah, guru pamong serta dewan guru lainya mengenai keadaan sekolah serta fasilitas yang dimiliki serta fasilitas-fasilitas yang belum dimiliki.
d.        Dokumentasi, yaitu data-data yang telah ada di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirojul Athfal Karadenan Cibinong. Data-data ini dapat diambil dari catatan resmi tata usaha baik mengenai fasilitas yang ada disekolah tersebut maupun data-data tentang guru dan siswa. Sedangkan data-data yang menyangkut tugas-tugas siswa, guru dan kepala sekolah dapat diproleh dari bidang kurikulum disekolah tersebut. Dari semua dokumentasi tersebut juga akan dapat dilihat kegiatan proses belajar yang selama ini dilaksanakan sudah sesuai dengan tujuan dan cita-cita yang di inginkan.

D.           Sistematika Penulisan Laporan         
Adapun sistematika penulisan Laporan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) ini disusun menjadi enam bab dan di dalam setiap bab terdapat beberapa sub bab antara lain:
BAB I        PENDAHULUAN          
A.           Latar Belakang Masalah      
B.           Tujuan dan Manfaat Penulisan Laporan      
C.           Metode Penulisan Laporan              
D.           Sistematika Penulisan Laporan        

BAB II       KONDISI OBYEKTIF LOKASI PLPK          
A.           Letak Geografis       
B.           Sejarah Perkembangan Sekolah/Tempat Praktik     
C.           Sarana dan Prasarana Sekolah         
D.           Keadaan Personil (Guru, Karyawan, dan Murid)    

BAB III     RENCANA DAN PELAKSANAAN PLPK  
A.           Rencana PLPK        
1.             Program Intra Kurikuler         
2.             Program Ekstra Kurikuler      
B.           Pelaksanaan PLPK              
1.             Program Intra Kurikuler         
2.             Program Ekstra Kurikuler      
3.             Faktor Pendukung dan Penunjang     

BAB IV     ANALISIS MASALAH KEPENDIDIKAN  
A.           Yang Berhubungan dengan Kegiatan Sekolah
1.             Pengolahan Pelaksanaan Kurikulum            
2.             Pengadaan Kesejahteraan Personal  
3.             Pembinaan Kesiswaan          
4.             Penyelenggaraan Kegiatan Ko dan Ekstra Kurikuler          
5.             Pembinaan Kerjasama dengan Orang Tua Murid    
6.             Pengadaan Fasilitas Lingkungan Belajar     
B.           Yang Berhubungan dengan Partisipasi Praktikan
1.             Pembinaan Praktikan Oleh Pihak Sekolah     
2.             Dinamika Partisipasi Praktikan dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler termasuk didalamnya: Piket, BP, Perpustakaan, Pramuka, Olahraga, dan Kesenian.          

BAB V       ANALISIS PROBLEM SOLVING KEPENDIDIKAN
A.           Berhubungan dengan Kegiatan Sekolah   
B.           Berhubungan dengan Partisipasi Praktikan


BAB VI     PENUTUP
A.           Kesimpulan
B.           Saran


LAMPIRAN-LAMPIRAN
Isi lampiran pada Laporan Akhir Kelompok adalah sebagai berikut:
1.             Biodata dan Organigram Kelompok peserta PLPK
2.             Denah Lokasi PLPK.
3.             Keadaan Personil (guru, murid, dan karyawan) dalam bentuk diagram/table.
4.             Organigram Sekolah Lokasi Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
5.             Organigram Komite Sekolah Lokasi PLPK.
6.             Daftar sarana dan prasarana di lokasi Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
7.             Jadwal Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
8.             Schedule time/ action of plan kelompok Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
9.             Jadwal Ujian Akhir seluruh peserta Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
10.         Satuan Rencana Pembelajaran (RPP) peserta Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK)
11.         Format hasil penilaian Ujian Akhir peserta Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
12.         Berita acara dan nilai akhir peserta Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
13.         Daftar nilai akhir peserta Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).




BAB II
KONDISI OBYEKTIF LOKASI
PRAKTIK LAPANGAN PROFESI KEGURUAN (PLPK)

A.           Letak Geografis
Sekolah Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal berlokasi di desa Karadenan, sebuah desa yang mengalami perkembangan yang cukup pesat karena letaknya yang berdekatan dengan ibu kota kabupaten yaitu cibinong. Letak MTs Sirojul Athfal tepatnya di Jalan Raya Pemda Kampung Kaumpandak Rt 04/03 Karadenan Cibinong Bogor. MTs Sirojul Athfal diapit oleh lembaga pendidikan dengan jenjang yang sama yaitu :
1.      MTs. Negeri
2.      SMP PGRI Karadenan
3.      SMP Harapan Kita
4.      MTs. Raudatul Falah
Walaupun demikian, dilihat dari segi usia MTs. Sirojul Athfal adalah yang tertua dari lembaga pendidikan tersebut. Lokasi MTs. Sirojul Athfal hanya berjarak 8 Km dari pusat otonomi.

B.            Sejarah Perkembangan Sekolah/Tempat Praktik
Sekolah sebagai unit pelaksana teknis terdepan mempunyai peran, tugas dan fungsi sangat menentukan dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu setiap aktifitas persekolah harus diarahkan dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan tersebut.
Cikal bakalnya lembaga Pendidikan Islam Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal yang didirikan oleh keluarga besar Uan H. Muhamad Sholeh atau tokoh karadenan dan putra karadenan yaitu Drs. KH. Amawi Sholeh, Drs. Azhari Sholeh dan M. Iyan Kosim pada tahun 1989.
Bermodal dari semangat serta tanggung jawab bersama dalam syiar islam, bertemulah saudara seiman dan satu tujuan dalam membina pendidikan umat islam di Indonesia, maka dengan memanfaatkan peluang yang ada dikukuhkanlah status hukum Yayasan Pendidikan Islam Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal dengan akte notaris: Ny. Masnah Sari, SH Nomor 06 tahun 1989.
 Yayasan Pendidikan Islam Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal, terletak di areal tanah seluas 3965 M² dan luas bangunan 1324 M², terbagi menjadi 4 lembaga RA, MI, MTs dan MA merupakan lembaga pendidikan Islam yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya selalu mengupayakan agar para siswanya berakhlakul karimah dan mendapat ilmu yang bermanfaat.

C.           Sarana dan Prasarana Sekolah         
Sehubungan dengan sekolah Madrasah Tsanawiyah Nurul Ihsan, untuk proses Belajar Mengajar yang sudah tersedia antara lain:
1.        Ruang kelas, 11 ruang
2.        Ruang perpustakaan
3.        Lapangan Upacara/ Olahraga
4.        Ruang Kepala Sekolah
5.        Ruang Guru
6.        Meja dan Kursi Guru
7.        Meja dan Bangku Murid
8.        Kursi tamu
9.        Ruang Tata Usaha
10.    Kantin sekolah
11.    Kamar mandi
12.    WC Murid dan Guru
13.    Aula / Ruang Serba guna
14.    Ruang Osis
15.    Lemari
16.    Peralatan Pengeras Suara
17.    Peralatan kesenian
18.    Peralatan olahraga
19.    Computer dan printer
20.    Masjid


D.           Keadaan Personil (Guru, Karyawan, dan Murid)
1.             Personal Guru dan Karyawan Sekolah
Guru adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, dan melatih serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun data personil MTs. Sirojul Athfal adalah:
a)        Mohamad Yusuf, S.Ag (Kepala Madrasah)
b)        Ikin Muhlisin, S.PdI
c)        Yudi Sayuti, S. Pd
d)       E. Kusnadi, S.Ag
e)        Asep Suriana, S.Ag
f)         Hj. Jamilah, S.PdI
g)        Nurhuda Maryamah, S.PdI
h)        Deni Supriatna, S.Pd
i)          Marfu'ah, S.Ag
j)          Drs, H. Seno
k)        Robiatul Adawiyah, S.H
l)          Maria Ulfah, S.E.I
m)      Heny Rahmawati, M.PdI
n)        Risnawati Ritonga, S.Pd
o)        Muhammad Asmuni
p)        Ahmad Kosasih, S. PdI
q)        Muhamad  Sanusi, S.Pd
r)         Pupun Purnawati, S.Pd
s)         Eva Fauziah
t)         Rasyad Hermawan
u)        Soleha, S.Ag
v)        Kaimudin, ST
w)      Zahro Munawaroh
x)        Emma Wati, S. Pd
y)        H. Bahrudin
z)        Andi

2.             Keadaan Murid
No
Kelas
Jumlah Murid
Wali Kelas
1.
VII-1
31
Asep Suriana, S. Ag
2.
VII-2
31
Hj. Jamilah, S. PdI
3.
VII-3
33
Marfu’ah, S. Ag
4.
VII-4
32
Ema Wati, S. Pd
5.
VII-5
30
Pupun Purnawati, S. Pd
6.
VIII-1
21
Heny Rahmawati, M. Pd. I
7
VIII-2
21
Eva Fauziah
8
VIII-3
22
Deni Supriatna, S. Pd
9
IX-1
33
Yudi Sayuti, S. Pd
10
IX-2
30
Ahmad Kosasih, S. Pd. I
11
IX-3
30
Nurhuda Maryamah, S. Pd. I
Jumlah
314





BAB III
RENCANA DAN PELAKSANAAN
PRAKTIK LAPANGAN PROFESI KEGURUAN (PLPK)

A.           Rencana PLPK
1.             Program Intra Kurikuler
Program Intra kurikuler adalah program yang dirancang untuk mendukung dan memperkaya kegiatan siswa. Program intrakurikuler bertujuan membentuk perilaku dan mengembangkan kemampuan dasar melalui bidang-bidang perkembangan antara lain Sosial-Emosional, Agama, Bahasa, Kognitif dan Seni.
Dalam perencanaan program intra sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirojul Athfal Karadenan Cibinong, kami membuat jadwal pelaksanaan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK). Setiap mahasiswa yaitu dari tanggal 16 Januari 2013 sampai dengan tanggal 09 Februari 2013. Jadwal praktik tersebut digunakan untuk melakasanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang dimulai pada pukul 06.50 wib – 13.05 wib.
    
2.             Program Ekstra Kurikuler
Program ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendukung pembelajaran yang dilakukan pendidikan/pelatihan di luar kegiatan intra dan ko-kurikuler. Program ekstra kurikuler ini diprogramkan untuk mengembangkan bakat, memperkaya imajinasi, menyehatkan jasmani, rohani, sosial-emosional serta menumbuh-kembangkan semangat kompetisi dan semangat kerjasama untuk mencapai prestasi terbaik.
Dalam perencanaan program kegiatan ekstra kurikuler yaitu dengan mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Adapun program ekstra kurikuler yang ada di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirojul Athfal sebagai berikut:
a.         Kegiatan bimbingan ibadah
b.        Kegiatan pramuka
c.         Kegiatan futsal
d.        Kegiatan bela diri / karate
e.         Kagiatan Paskibra / Baris berbaris
f.         Kegiatan Marawis

B.            Pelaksanaan PLPK
Kegiatan  PLPK, yang dilaksanakan di MTs. Sirojul Athfal Karadenan Cibinong dimulai pada tanggal 16 Januari 2013 sampai tanggal 09 Februari 2013.
1.             Program Intra Kurikuler
Dalam pelaksanaan program intra kurikuler semua praktikan melaksanakan tugas sesuai rencana dan jadwal yang telah ditentukan dan berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Para peserta praktikan melaksanakan praktek mengajar diantaranya ada yang mengajar mata pelajaran PAI seperti al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab. Ada juga yang mengajar mata pelajaran umum seperti SBK, PKN, IPS, Bahasa Sunda, Matematika, Bahasa Indonesia dan TIK.
Setiap hari kami membuat RPP sesuai mata pelajaran yang akan diajarkan, setelah mencapai 9 kali praktek mengajar, kami menyiapkan jadwal ujian PLPK yang di mulai pada tanggal 4 Februari 2013. Berkat bimbingan dan bantuan semua pihak sekolah, juga dosen pembimbing, kami dapat melaksanakan kegiatan PLPK ini dengan lancar.

2.             Program Ekstra Kurikuler
Kegiatan Bimbingan Kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler  di MTs. Sirojul Athfal di laksanakan setiap hari sabtu. Kami bersama-sama mengisi materi bimbingan kesiswaan, yang berhubungan dengan kegiatan siswa-siswi sehari-hari diantaranya bercocok tanam, bersih-bersih lingkungan sekolah, membuat prakarya dari barang bekas ( K3 ). Selain itu kami turut serta dalam kegiatan pramuka, melatih petugas upacara bendera, kegiatan marawis, ikut dalam kegiatan paskibra/baris berbaris, menyelenggarakan PHBI Maulid nabi.


3.             Faktor Pendukung dan Penunjang
Faktor pendukung dan penunjang dalam kegiatan PLPK yang kami terima adalah:
a.         Mendapatkan pengarahan sebelum melaksanakan PLPK, sehingga pada saat pelaksanaan tidak banyak mendapat kesulitan.
b.        Lokasi PLPK yang mudah dijangkau dan cukup nyaman.
c.         Seluruh jajaran staf yang sangat menerima baik kehadiran kami.
d.        Penempatan peserta PLPK di lembaga madrasah yang akan dijadikan praktek pembelajaran sudah diatur pihak akademik, sehingga guru praktikan bisa langsung fokus di lapangan.
e.         Di MTs. Sirojul Athfal, guru praktikan tidak disediakan ruang khusus. Bertujuan agar guru praktikan dapat membaur lebih akrab dengan guru-guru di MTs. Sirojul Athfal.




BAB IV
ANALISIS MASALAH KEPENDIDIKAN

A.           Yang Berhubungan dengan Kegiatan Sekolah       
1.             Pengolahan Pelaksanaan Kurikulum
Salah satu kunci sukses tujuan pendidikan adalah terkonsepnya kurikulum pembelajaran dengan apik. Tahun 2009 ini, pendidikan nasional mengacu kepada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
a.             Pengertian Kurikulum
Dalam Buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Konsep dan Implementasinya di Madrasah menyebutkan bahwa yang dimaksud kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sedangkan silabus yaitu rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat ajar.
b.       Prinsip Pengembangan KTSP
Prinsip-prinsip utama dalam mengembangkan KTSP ialah:
a)        Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b)        Beragam dan terpadu yang meliputi substansi komponen muatan wajib, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu.
c)        Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d)       Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
e)        Menyeluruh dan berkesinambungan.
f)         Belajar sepanjang hayat.
g)        Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

c.       Acuan Operasional Penyusunan KTSP
KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a)        Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
b)        Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
c)        Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
d)       Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
e)        Tuntutan dunia kerja.
f)         Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
g)        Agama, yaitu mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
h)        Dinamika perkembangan global.
i)          Persatuam nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
j)          Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
k)        Kesetaraan gender.
l)          Karakteristik satuan pendidikan.

2.             Pengadaan Kesejahteraan Personal
Pada umumnya pengadaan kesejahteraan personal di MTs. Sirojul Athfal cukup baik karena tersedianya dana talangan untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Dana talangan tersebut sudah ada sebelum dana Bos turun.
        
3.             Pembinaan Kesiswaan
Dalam hal ini pembinaan sudah cukup baik, karena sudah ada berbagai bimbingan ibadah yang di lakukan setiap hari untuk seluruh siswa, seperti sholat dzuhur berjama’ah, shalat duha dan tadarus bersama sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai.
  

4.             Penyelenggaraan Kegiatan Ko dan Ekstra Kurikuler        
Kegiatan Ko dan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran dengan tujuan agar siswa memahami dan meghayati apa yang dipelajari di dalam kegiatan Intra Kurikuler. Kegiatan Ko Kurikuler dilakukan dalam berbagai bentuk seperti mengulas serta membahas suatu topik yang berhubungan dengan pembahasan Intra Kurikuler, seperti member tugas PR (Pekerjaan Rumah), atau mengadakan pelajaran tambahan bagi anak yang kurang tangkas dalam menghadapi pelajaran dan memberikan Les bagi siswa-siswi kelas IX dan sebagainya.
Untuk kegiatan Ekstra kurikuler, sudah berjalan dengan baik misalnya futsal, paskibra, bela diri/karate, marawis, dan pramuka.

5.             Pembinaan Kerjasama dengan Orang Tua Murid
Dalam pembinaan kerjasama dengan orang tua murid MTs. Nurul Ihsan biasanya mengadakan suatu kerjasama dengan orang tua siswa yaitu dengan meminta partisipasi berupa:
a.         Memotivasi putra-putrinya untuk belajar lebih giat lagi dari sebelumnya.
b.        Melengkapi semua kebutuhan belajar dengan baik.
c.         Mengawasi putra-putrinya dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru maupun sekolah.
d.        Memenuhi undangan rapat.
e.         Memanggil orang tua murid yang bermasalah.
f.         Memanggil orang tua murid dalam rangka penerimaan raport.
Selain perihal diatas, semua masalah terkait dengan orang tua murid, seluruhnya di bantu oleh komite sekolah.
  
6.             Pengadaan Fasilitas Lingkungan Belajar
Yang dimaksud dengan fasilitas lingkungan belajar adalah segala hal yang diperlukan untuk menyelenggarakan proses pendidikan misalnya tanah, bangunan, peralatan perabot, perkakas, dan perlengkapan pendidikan.
Di MTs. Sirojul Athfal ada beberapa perlengkapan yang kurang memadai terutama di bidang IPA karena tidak adanya ruang khusus laboratorium, sedangkan penunjang lainnya masih kurang memadai terutama untuk ruang sarana kesehatan (UKS).

B.            Yang Berhubungan dengan Partisipasi Praktikan
1.             Pembinaan Praktikan Oleh Pihak Sekolah
Pembinaan bimbingan yang di lakukan oleh pihak sekolah di adakan karena adanya hambatan-hambatan yang di temui oleh para mahasiswa praktikan dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajar dengan maksud agar mahasiswa tidak lagi menemui kendala/kesulitan dalam melaksanakan PLPK tersebut.
Seringkali guru pamong tidak datang saat persiapan praktik mengajar sehingga sulit mendapat tanda tangan dan petunjuk pembuatan silabus pengajaran terkait dengan pembuatan RPP.
Banyak kendala yang ditemui dalam pelaksanaan partisipasi praktik saat PLPK di MTS. Sirojul Athfal diantaranya jumlah peserta PLPK yang tidak bisa seluruhnya mengikuti kegiatan PLPK ini, menyebabkan jumlah kelompok praktik berkurang, semula jumlah kelompok 13, pada akhirnya yang bisa mengikuti hanya 12 orang hal ini berpengaruh terhadap pendanaan dan pengaturan waktu.

2.             Dinamika Partisipasi Praktikan dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler termasuk didalamnya: Piket, BP, Perpustakaan, Pramuka, Olahraga, dan Kesenian.     
a.             Guru Piket
Guru Piket adalah tenaga pendidik yang memperoleh tugas tambahan sebagai piket Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Bidang Ketertiban sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan.
Tugas pokok guru piket diantaranya adalah:
1)        Wajib hadir 10 (sepuluh) menit sebelum bel dibunyikan.
2)        Mengisi agenda guru piket/berita acara.
3)        Mengecek guru yang hadir dan yang tidak hadir. Apabila ada guru yang belum hadir guru piket berkewajiban mencari tahu guru tersebut baik melalui HP/Telp.
4)        Mencatat nama guru yang terlambat, tidak hadir tanpa keterangan, memberikan tugas dalam berita acara.
5)        Menangani alur siswa yang terlambat, yaitu memberikan surat izin masuk kelas setelah siswa tersebut dicatat dan diberi sanksi.
6)        Menginformasikan/memberikan tugas yang diberikan oleh guru yang berhalangan hadir (apabila ada tugas).
7)        Mengisi kelas/jam yang kosong apabila guru yang berhalangan tidak memberikan tugas kepada siswa.
8)        Mencatat dan memberikan surat izin meninggalkan kelas apabila ada siswa yang benar-benar asakit/ada kepentingan yang tidak bisa ditunda.
9)        Ikut serta menangani siswa apabila ada sesuatu permasalahan yang sifatnya mendadak dan dibutuhkan oleh sekolah.

b.             Bimbingan Penyuluhan (BP)
Bimbingan Penyuluhan adalah serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada konseli dengan cara tatap muka, baik secara individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk mengatasi permalahan yang dialami oleh konseli, dengan cara terus menerus dan sitematis.
Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam :
1)    mengatasi kesulitan belajar,
2)    mengatasi kebiasaan yang tidak baik pada saat kegiatan belajar maupun dalam hubungan sosial,
3)    mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani,
4)    hal yang berkaitan dengan kelanjutan studi,
5)    kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan pekerjaan dan
6)    mengatasi kesulitan masalah sosial-emosional yang berasal dari murid berkaitan dengan lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan yang lebih luas.

c.              Perpustakaan
Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada.
Manfaat perpustakaan sekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah dasar, maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut:
1)        Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid tehadap membaca.
2)        Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.
3)        Perpustakaan sekolah dapat menambah kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.
4)        Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
5)        Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
6)        Perpustakaan sekolah harus dapat melatih murid-murid kearah tanggung jawab.
7)        Perpustakaan sekolah harus dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
8)        Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.
9)        Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

d.             Pramuka
Pramuka adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di sekolah dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.

e.              Olahraga
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien.

f.              Kesenian
Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Kesenian termasuk salah satu pelajaran wajib dalam kurikulum formal. Sayang, pendidikan kesenian ini seolah kehilangan dukungan, arah dan orientasi utamanya. Orientasi utama pendidikan seni di sekolah-sekolah antara lain untuk menanamkan nilai-nilai yang dapat mendukung kelestarian suatu tradisi. Nilai-nilai ini bisa meliputi sejarah, adat-istiadat, tata susila, dan spirit dalam suatu karya seni

BAB V
ANALISIS PROBLEM SOLVING KEPENDIDIKAN

A.           Berhubungan dengan Kegiatan Sekolah
Untuk mengatasi kenyataan yang dihadapi dunia pendidikan dewasa ini, maka dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia perlu diterapkan strategi pengembangan komponen yang terkait secara terpadu dengan memprioritaskan pada 6 komponen pengembangan, yaitu:
1.             Pengembangan kemampuan professional guru, diantaranya:
a)        Penguasaan kurikulum dalam materi pembelajaran
b)        Penguasaan metode/pendekatan
c)        Pembuatan program semester
d)       Kegiatan belajar mengajar
2.             Pengembangan pengelolaan lingkungan, sarana dan prasarana
3.             Pengelolaan sekolah
4.             Pengembangan supervise
5.             Pengembangan tes dan penilaian hasil belajar
6.             Hubungan sekolah dan masyarakat
Khusus untuk pengembangan kemampuan professional guru diadakan pelatihan dan setiap guru berupaya:
a)        Mengkaji dan memahami struktur program kurikuler yang berlaku
b)        Memahami tujuan pengajaran
c)        Melengkapi materi pengajaran
d)       Memahami buku pedoman dan petunjuk pelaksanaan kurikulum
e)        Memiliki buku referansi yang memadai
f)         Mengembangkan dan memanfaatkan sumber belajar.

B.            Berhubungan dengan Partisipasi Praktikan
Masalah kependidikan yang berhubungan dengan kegiatan praktikum biasanya adalah kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran. Bagi peserta praktikan yang latar belakangnya sebagai guru mungkin tidak terjadi banyak kendala, tetapi bagi praktikan yang latar belakangnya bukan guru hal ini merupakan suatu kendala yang benar-benar harus dipertimbangkan.
Untuk mengatasi masalah ini sebaiknya sebelum melaksanakan kegiatan PLPK terlebih dahulu diadakan pelatihan yang matang bagaimana cara membuat satuan pembelajaran yang baik dan benar.
Kendala atau masalah lain yang berhubungan dengan kegiatan praktikan adalah komunikasi dan koordinasi yang kurang intens antara para peserta PLPK sehingga terjadi permasalahan seperti terjadinya kemunduran waktu penyelesaian  kelengkapan pelaksanaan dan laporan PLPK ini.



BAB VI
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Dengan diadakannya kegiatan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) ini banyak sekali manfaat yang didapat oleh kami sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa PAI yang telah di bina, di bimbing, dan di didik untuk menjadi calon guru yang berkualitas di bidangnya yang mempunyaibudi pekerti luhur yang sesuai dengan syariat Islam.
Pendidikan dan usaha dalam mengatasi permasalahan anak yang meliputi  masalah fisik, masalah psikologi, dan masalah sosial sangatlah penting.
Seusainya Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) ini saya berharap untuk kedepannya bisa lebih baik lagi dari hari ini dan menjadikan pengalaman untuk di masa depan dalam mengabdikan diri pada dunia pendidikan.

B.            Saran
Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan kepada pihak sekolah untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu siswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik terutama dalam bidang Pendidikan Agama Islam yang akan mengarahkan siswa pada akhlakul karimah.
1.        Kedisiplinan guru lebih ditingkatkan karena guru mempunyai peranan penting sebagai pendidik yang harus dapat menciptakan anak didik yang berilmu pengetahuan dan berbudi pekerti yang luhur.
2.        Para guru terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan secara mendalam agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
3.        Dapat meningkatkan dan memperhatikan eksistensi sekolah yang telah dibina dengan baik agar lebih berkualitas lagi untuk menyongsong masa depan menuju kesuksesan.
4.        Lebih ditingkatkan lagi penggunaan metode yang bervariatif dalam pembelajaran agama islam karena siswa akan lebih tertarik untuk belajar dan mengetahui serta mempelajari ilmu agama tanpa rasa bosan.
5.        Lebih ditingkatkan lagi sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan siswa.


BY : Al.wahied.h.u





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar