Here I am

Kamis, 27 November 2014

Untaian Nasehat Imam Asy Syafi'i Rahimahullah (my Stit sifa bogor)

 "Jika kamu memilih tidak menanami tamanmu dengan bunga Jangan heran jika RUMPUT tumbuh subur di sana....." Begitulah Iman. Jika kita tidak memilih tidak menanami hatimu dengan menuntut ilmu di taman-taman surga, jangan heran jika KEFUTURAN tumbuh subur di sana...... Apakah ada penyebab? Takut kepada manusia ataukah takut kepada Allah jika kita belajar Agama??? Untuk mencari muka di hadapan manusia ??? ataukah untuk mencari wajah Allah di surga kelak??? Tak pantas kita hanya leha-leha saja dalam mencari ilmu dien sedangkan dalam mencari ilmu dunia kita bergegas dan tak mau tertinggal.... Jadi benar apa kata Imam Asy Syafi'i, Beliau Rahimahullah berkata dalam Kitabnya Ad Diwan : Aku melihat pemilik ilmu hidupnya mulia walau ia dilahirkan dari orangtua terhina. Ia terus menerus menerus terangkat hingga pada derajat tinggi dan mulia. Umat manusia mengikutinya dalam setiap keadaan laksana pengembala kambing ke sana sini diikuti hewan piaraan. Jikalau tanpa ilmu umat manusia tidak akan merasa bahagia dan tidak mengenal halal dan haram. Diantara keutamaan ilmu kepada penuntutnya adalah semua umat manusia dijadikan sebagai pelayannya. Wajib menjaga ilmu laksana orang menjaga harga diri dan kehormatannya. Siapa yang mengemban ilmu kemudian ia titipkan kepada orang yang bukan ahlinya karena kebodohannya maka ia akan mendzoliminya. Wahai saudaraku, ilmu tidak akan diraih kecuali dengan enam syarat dan akan aku ceritakan perinciannya dibawah ini: Cerdik, perhatian tinggi, sungguh-sungguh, bekal, dengan bimbingan guru dan panjangnya masa . Setiap ilmu selain Al-Qur’an melalaikan diri kecuali ilmu hadits dan fikih dalam beragama. Ilmu adalah yang berdasarkan riwayat dan sanad maka selain itu hanya was-was setan. Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru. Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya. Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya. Dan barangsiapa ketinggalan belajar di masa mudanya, Maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya. Demi Allah hakekat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa. Bila keduanya tidak ada maka tidak ada anggapan/harga diri baginya. Ilmu adalah tanaman kebanggaan maka hendaklah Anda bangga dengannya. Dan berhati-hatilah bila kebanggaan itu terlewatkan darimu. Ketahuilah ilmu tidak akan didapat oleh orang yang pikirannya tercurah pada makanan dan pakaian. Pengagum ilmu akan selalu berusaha baik dalam keadaan telanjang dan berpakaian. Jadikanlah bagi dirimu bagian yang cukup dan tinggalkan nikmatnya tidur Mungkin suatu hari kamu hadir di suatu majelis menjadi tokoh besar di tempat majelis itu.
 ============================ Kelezatan Ilmu 
Begadangku untuk menelaah ilmu terasa lebih nikmat daripada bertemu penyanyi dan keharuman leher mereka Sungguh, goresan penaku di atas kertas lebih nikmat daripada bercinta bersama para pecinta Tabuhan rebana para gadis, masih kalah nikmat Dengan kenikmatan aku memukul bukuku untuk membersihkan debunya Kegundahanku untuk memecahkan masalah dalam belajar Jauh lebih nikmat daripada para pemabuk khamer 
========= Bodoh Dan Alim 
Kedudukan orang bodoh dalam pandangan yang alim Sama seperti kedudukan orang alim dimata orang bodoh Si bodoh enggan mendekati si alim Yang alim lebih enggan mendekati si bodoh Bila keburukan mendominasi kehidupan si bodoh Dia akan lebih parah dalam menyelisihi si alim ========= Seorang tergantung ilmu dan takwanya Tabahlah… Atas pedihnya kekerasan pengajar Karena kekokohan ilmu itu berada dalam kesulitan Barangsiapa tidak mencicipi pahitnya belajar Dia akan menelan kehinaan bodoh selama hidup Barangsiapa waktu mudanya tidak sempat belajar Maka bacakan takbir 4 kali karena kematiannya Demi Allah Hidup seorang pemuda itu tergantung ilmu dan takwa Bila keduanya tidak ada, keberadaannya tidak dianggap 
========= Ilmuku selalu bersamak 
Ilmuku senantiasa bersamaku Dimanapun aku berada selalu memberi manfaat Hatiku adalah tempatnya, bukan dalam lemariku Bila aku berada di rumah, pasti ilmuku disana bersamaku Ketika aku berada di pasar, diapun ada di pasar 
========= Mahalnya Tulisan Para Ulama' 
Tanganku akan hancur di dalam tanah, Yang kekal hanya tulisanku di atas buku, Mujurlah sesiapa yang membaca tulisan aku, Doakan keselamatan aku dari azab. 
========= Merantau dalam Menuntut Ilmu 
Orang pandai dan beradab tak kan diam di kampung halaman Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang Pergilah 'kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan Jika mengalir menjadi jernih jika tidak dia 'kan keruh menggenang Singa tak kan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak kan kena sasaran Jika saja matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang Rembulan jika terus-menerus purnama sepanjang zaman Orang-orang tak kan menunggu saat munculnya datang Biji emas bagai tanah biasa sebelum digali dari tambang Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan Kayu gahru tak ubahnya kayu biasa di dalam hutan Jika dibawa ke kota berubah mahal jadi incaran hartawan 
========= Rela Pada Ketentuan Allah 
Biarkanlah hari-hari berbuat semaunya Berlapang dada-lah kala takdir menimpa Jangan berkeluh-kesah atas musibah di malam hari Tiada musibah yang kekal di muka bumi Jadilah laki-laki tegar dalam menghadapi tragedi Berlakulah pema’af selalu menepati janji Jika banyak aibmu di mata manusia Sedang engkau berharap menutupinya Bersembunyilah engkau di balik derma Dengan derma aibmu tertutup semua Jangan pernah terlihat lemah di depan musuhmu Sungguh malapetaka jika musuh menertawaimu Jangan berharap dari orang kikir kemurahan Di neraka tiada air bagi orang yang kehausan Rizkimu tidak berkurang karena kerja wajar perlahan Berlelah-lelah tidak menambah rizki seseorang Tiada kesedihan yang kekal tidak pula kebahagiaan Tiada kesulitan yang abadi tidak pula kemudahan Jika engkau berhati puas dan mudah menerima Sungguh, antara engkau dan raja dunia tiada beda Barangsiapa kematian datang menjemputnya Langit dan bumi tak kan mampu melindunginya Bumi Allah begitu lapang luas membentang Namun seakan sempit kala ajal menjelang Biarkanlah hari-hari ingkar janji setiap saat Kematian tak mungkin dicegah dengan obat 
========= Tentang Cinta Engkau durhaka kepada Allah, 
dan sekaligus menaruh cinta kepada-Nya. Ini adalah suatu kemustahilan. Apabila benar engkau mencintai-Nya, pastilah engkau taati semua perintah-Nya. Sesungguhnya orang menaruh cinta, Tentulah bersedia mentaati perintah orang yang dicintainya. Dia telah kirimkan nikmat-Nya kepadamu, setiap saat dan tak ada rasa syukur, yang engkau panjatkan kepada-Nya. 
========= Mencintai Akhirat 
Duhai orang yang senang memeluk dunia fana, Yang tak kenal pagi dan sore dalam mencari dunia, Hendaklah engkau tinggalkan pelukan mesramu, kepada duniamu itu. Karena kelak engkau akan berpelukan, Dengan bidadari di surga. Apabila engkau harap menjadi penghuni surga abadi, maka hindarilah jalan menuju api neraka. 
========= Rendah Hati Bagaimana mungkin kita dapat sampai ke Sa’ad, Sementara di sekitarnya terdapat gunung-gunung dan tebing-tebing. Padahal aku tak beralas kaki, dan tak berkendaraan. Tanganku pun kosong dan, jalan ke sana amat mengerikan. 
========= Kepuasan 
(Qana'ah Aku melihat bahwa kepuasan itu pangkal kekayaan, lalu kupegang erat-erat ujungnya. Aku ingin menjadi orang kaya tanpa harta, dan memerintah bak seorang raja.
 ========= Anugerah Allah 
Aku melihat-Mu pada saat penciptaanku, yang penuh dengan anugerah. Engkaulah sumber satu-satunya, pada saat penciptaanku. Hindarkan aku dari anugerah yang buruk. Karena sepotong kehidupan telah cukup bagiku, hingga saat Engkau mematikanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar