BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar
dan proses
pembelajaran agar
peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Pendidikan
dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk
generasi mendatang, yang diharapkan dapat menghasilkan manusia berkualitas dan
bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam
maknanya yang luas senantiasa menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan
perkembangan umat manusia dan berupaya untuk senantiasa mengantar dan
membimbing perubahan dan perkembangan hidup serta kehidupan manusia.
Pendidikan
juga dipandang sebagai agen tunggal yang bukan hanya untuk melatih generasi
muda akan peranan-peranan orang dewasa yang lebih mapan, tetapi lebih penting
yakni untuk mensosialisasikan kompetensi-kompetensi baru kepada mereka yang
dituntut oleh kebutuhan-kebutuhan peranan yang timbul dari masyarakat yang
berubah.
Menyiapkan
generasi penerus yang berkualitas dan bertanggung jawab lewat upaya pendidikan
itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan. Pada satu sisi, profesionalisme
guru keberadaannya dalam pembangunan sangat dibutuhkan.
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sirojul Falah
Bogor sebagai lembaga pendidikan tinggi bertujuan untuk membentuk
lulusan muslim yang ahli di bidang tarbiyah (kependidikan) dan telah memberikan
bekal yang cukup bagi para mahasiswa untuk agar terampil mengajar dan menjadi
guru yang profesional.
Berdasarkan
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab XI ayat 1 dan 2
bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan. Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pebimbingan dan peLapangan serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Praktikum
mengajar merupakan miniatur dan gambaran proses pembelajaran yang sesungguhnya.
Kegiatan ini memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka membentuk tidak
hanya kemampuan (kompetensi) dalam penguasaan materi, penampilan dan retorika,
namun lebih penting dari pada itu adalah membentuk karakter guru sejati. Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) merupakan
persiapan dalam rangka menjadi guru yang cakap, memahami, siap belajar dan
mengajar.
Adapun langkah-langkah umum Praktik Lapangan Profesi
Keguruan (PLPK) tersebut meliputi : orientasi, observasi, praktik keguruan,
menyusun laporan hasil observasi, menyusun rencana pembelajaran, melakukan
penampilan mengajar di kelas, kemudian menempuh ujian praktikum mengajar. Ujian
tersebut diadakan agar dapat mengukur dan mengetahui sejauh mana keberhasilan
peserta praktikum dalam pengenalan lapangan di sekolah tersebut.
Dengan adanya kegiatan Praktik Lapangan Profesi
Keguruan (PLPK) ini, maka para mahasiswa dapat mengembangkan idenya dan
menyumbangkan ilmunya yang diperoleh selama perkuliahan. Selain itu setiap
mahasiswa diharapkan dapat menimba pengalaman yang berguna, sehingga jika
mahasiswa tersebut terjun ke masyarakat tidak mengalami hambatan dan kesulitan
sebagai seorang pendidik yang professional.
B.
Tujuan dan
Manfaat Penulisan Laporan
1.
Tujuan Penulisan
Laporan
Dalam
penulisan laporan hasil Praktik Lapangan Profesi
Keguruan (PLPK) ini ada beberapa tujuan, antara lain:
a.
Sebagai pertanggung jawaban peserta Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) kepada
pihak STIT Sirojul Falah Bogor dan tempat Praktik
Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
b.
Sebagai bahan evaluasi bagi sekolah dan mahasiswa Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK)
c.
Sebagai bahan informasi bagi STIT Sirojul Falah Bogor
tentang kegiatan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK)
d.
Para mahasiswa mampu mempelajari,
memahami, memantapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah
diperolehnya dari sekolah dan dapat menerapkannya
langsung di lapangan kerja.
e.
Untuk melatih kemampuan mahasiswa
dalam menulis laporan secara ilmiah
2.
Manfaat
Penulisan Laporan
Dalam
penulisan laporan ini, tentu banyak manfaat yang dapat kami petik, diantaranya:
a.
Sebagai umpan balik bagi sekolah dan mahasiswa.
b.
Memberi informasi tentang pelaksanaan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
c.
Sebagai acuan bagi penyelenggara Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK)
selanjutnya.
d.
Membentuk kepribadian mahasiswa sebagai calon
pendidik/guru agama yang berkualitas, setia kepada profesinya, menguasai dan
mampu menerapkan prinsip-prinsip ilmu keguruan dan keislaman selaras dengan
arah pembangunan.
e.
Membimbing mahasiswa kearah terbentuknya pribadi yang
memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam
pembentukan profesi sebagai Tenaga Pendidik.
C.
Metode
Penulisan Laporan
Dalam penyusunan
laporan ini kami menggunakan beberapa metode, yaitu:
a.
Orientasi, yaitu suatu proses memahami dan penyesuaian
diri dengan lingkungan baru dalam hal ini adalah lingkungan sekolah.
b.
Observasi, yaitu pengamatan langsung untuk mendapatkan
data tentang keadaan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirojul Athfal Karadenan Cibinong.
c.
Interview, yaitu wawancara yang dilakukan dengan Kepala
Sekolah, guru pamong serta dewan guru lainya mengenai keadaan sekolah serta
fasilitas yang dimiliki serta fasilitas-fasilitas yang belum dimiliki.
d.
Dokumentasi, yaitu data-data yang telah ada di Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Sirojul Athfal
Karadenan Cibinong. Data-data ini dapat diambil dari catatan resmi tata
usaha baik mengenai fasilitas yang ada disekolah tersebut maupun data-data
tentang guru dan siswa. Sedangkan data-data yang menyangkut tugas-tugas siswa,
guru dan kepala sekolah dapat diproleh dari bidang kurikulum disekolah
tersebut. Dari semua dokumentasi tersebut juga akan dapat dilihat kegiatan
proses belajar yang selama ini dilaksanakan sudah sesuai dengan tujuan dan
cita-cita yang di inginkan.
D.
Sistematika
Penulisan Laporan
Adapun
sistematika penulisan Laporan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) ini
disusun menjadi enam bab dan di dalam setiap bab terdapat beberapa sub bab
antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Tujuan dan Manfaat Penulisan Laporan
C.
Metode Penulisan Laporan
D.
Sistematika Penulisan Laporan
BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI PLPK
A.
Letak Geografis
B.
Sejarah Perkembangan Sekolah/Tempat Praktik
C.
Sarana dan Prasarana Sekolah
D.
Keadaan Personil (Guru, Karyawan, dan Murid)
BAB III RENCANA DAN PELAKSANAAN PLPK
A.
Rencana PLPK
1.
Program Intra Kurikuler
2.
Program Ekstra Kurikuler
B.
Pelaksanaan PLPK
1.
Program Intra Kurikuler
2.
Program Ekstra Kurikuler
3.
Faktor Pendukung dan Penunjang
BAB IV ANALISIS MASALAH KEPENDIDIKAN
A.
Yang Berhubungan dengan Kegiatan Sekolah
1.
Pengolahan Pelaksanaan Kurikulum
2.
Pengadaan Kesejahteraan Personal
3.
Pembinaan Kesiswaan
4.
Penyelenggaraan Kegiatan Ko dan Ekstra Kurikuler
5.
Pembinaan Kerjasama dengan Orang Tua Murid
6.
Pengadaan Fasilitas Lingkungan Belajar
B.
Yang Berhubungan dengan Partisipasi Praktikan
1.
Pembinaan Praktikan Oleh Pihak Sekolah
2.
Dinamika Partisipasi Praktikan dalam Kegiatan Ekstra
Kurikuler termasuk didalamnya: Piket, BP, Perpustakaan, Pramuka, Olahraga, dan
Kesenian.
BAB V ANALISIS PROBLEM SOLVING KEPENDIDIKAN
A.
Berhubungan dengan Kegiatan Sekolah
B.
Berhubungan dengan Partisipasi Praktikan
BAB VI PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Isi lampiran pada
Laporan Akhir Kelompok adalah sebagai berikut:
1.
Biodata dan Organigram Kelompok peserta PLPK
2.
Denah Lokasi PLPK.
3.
Keadaan Personil (guru, murid, dan karyawan) dalam
bentuk diagram/table.
4.
Organigram Sekolah Lokasi Praktik Lapangan Profesi
Keguruan (PLPK).
5.
Organigram Komite Sekolah Lokasi PLPK.
6.
Daftar sarana dan prasarana di lokasi Praktik Lapangan
Profesi Keguruan (PLPK).
7.
Jadwal Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK).
8.
Schedule time/ action of plan kelompok Praktik Lapangan
Profesi Keguruan (PLPK).
9.
Jadwal Ujian Akhir seluruh peserta Praktik Lapangan
Profesi Keguruan (PLPK).
10.
Satuan Rencana Pembelajaran (RPP) peserta Praktik Lapangan
Profesi Keguruan (PLPK)
11.
Format hasil penilaian Ujian Akhir peserta Praktik Lapangan
Profesi Keguruan (PLPK).
12.
Berita acara dan nilai akhir peserta Praktik Lapangan
Profesi Keguruan (PLPK).
13.
Daftar nilai akhir peserta Praktik Lapangan Profesi
Keguruan (PLPK).
BAB II
KONDISI OBYEKTIF LOKASI
PRAKTIK LAPANGAN
PROFESI KEGURUAN (PLPK)
A.
Letak
Geografis
Sekolah Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal berlokasi di desa Karadenan, sebuah desa yang
mengalami perkembangan yang cukup pesat karena letaknya yang berdekatan dengan
ibu kota kabupaten yaitu cibinong. Letak MTs Sirojul Athfal tepatnya di
Jalan Raya Pemda Kampung Kaumpandak
Rt 04/03 Karadenan Cibinong Bogor. MTs Sirojul Athfal diapit oleh lembaga
pendidikan dengan jenjang yang sama yaitu :
1. MTs. Negeri
2. SMP PGRI Karadenan
3. SMP Harapan Kita
4. MTs. Raudatul Falah
Walaupun demikian, dilihat dari segi usia
MTs. Sirojul Athfal adalah yang tertua dari lembaga pendidikan tersebut. Lokasi
MTs. Sirojul Athfal hanya berjarak 8 Km dari pusat otonomi.
B.
Sejarah
Perkembangan Sekolah/Tempat Praktik
Sekolah sebagai unit
pelaksana teknis terdepan mempunyai peran, tugas dan fungsi sangat menentukan
dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu setiap aktifitas persekolah
harus diarahkan dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan
tersebut.
Cikal
bakalnya lembaga Pendidikan Islam Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal yang didirikan oleh keluarga besar Uan H. Muhamad Sholeh
atau tokoh karadenan dan putra karadenan yaitu Drs. KH. Amawi Sholeh, Drs.
Azhari Sholeh dan M. Iyan Kosim pada tahun 1989.
Bermodal
dari semangat serta tanggung jawab bersama dalam syiar islam, bertemulah
saudara seiman dan satu tujuan dalam membina pendidikan umat islam di
Indonesia, maka dengan memanfaatkan peluang yang ada dikukuhkanlah status hukum
Yayasan Pendidikan Islam Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal
dengan akte notaris: Ny. Masnah
Sari, SH Nomor 06 tahun 1989.
Yayasan Pendidikan Islam Madrasah Tsanawiyah Sirojul Athfal, terletak
di areal tanah seluas 3965 M² dan luas bangunan
1324 M², terbagi menjadi 4 lembaga
RA, MI, MTs dan MA
merupakan lembaga pendidikan Islam yang dengan segala kelebihan dan
kekurangannya selalu mengupayakan agar para siswanya berakhlakul karimah dan
mendapat ilmu yang bermanfaat.
C.
Sarana dan
Prasarana Sekolah
Sehubungan
dengan sekolah Madrasah Tsanawiyah Nurul Ihsan, untuk proses Belajar Mengajar
yang sudah tersedia antara lain:
1.
Ruang kelas, 11 ruang
2.
Ruang perpustakaan
3.
Lapangan Upacara/ Olahraga
4.
Ruang Kepala Sekolah
5.
Ruang Guru
6.
Meja dan Kursi Guru
7.
Meja dan Bangku Murid
8.
Kursi tamu
9.
Ruang Tata Usaha
10.
Kantin sekolah
11.
Kamar mandi
12.
WC Murid dan Guru
13.
Aula / Ruang Serba guna
14.
Ruang Osis
15.
Lemari
16.
Peralatan Pengeras Suara
17.
Peralatan kesenian
18.
Peralatan olahraga
19.
Computer dan printer
20.
Masjid
D.
Keadaan
Personil (Guru, Karyawan, dan Murid)
1.
Personal
Guru dan Karyawan Sekolah
Guru
adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, dan melatih
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun data
personil MTs. Sirojul Athfal
adalah:
a)
Mohamad Yusuf, S.Ag (Kepala Madrasah)
b)
Ikin Muhlisin, S.PdI
c)
Yudi Sayuti, S. Pd
d)
E. Kusnadi, S.Ag
e)
Asep Suriana, S.Ag
f)
Hj. Jamilah, S.PdI
g)
Nurhuda Maryamah, S.PdI
h)
Deni Supriatna, S.Pd
i)
Marfu'ah, S.Ag
j)
Drs, H. Seno
k)
Robiatul Adawiyah, S.H
l)
Maria Ulfah, S.E.I
m)
Heny Rahmawati, M.PdI
n)
Risnawati Ritonga, S.Pd
o)
Muhammad Asmuni
p)
Ahmad Kosasih, S. PdI
q)
Muhamad Sanusi,
S.Pd
r)
Pupun Purnawati, S.Pd
s)
Eva Fauziah
t)
Rasyad Hermawan
u)
Soleha, S.Ag
v)
Kaimudin, ST
w)
Zahro Munawaroh
x)
Emma Wati, S. Pd
y)
H. Bahrudin
z)
Andi
2.
Keadaan Murid
No
|
Kelas
|
Jumlah
Murid
|
Wali
Kelas
|
1.
|
VII-1
|
31
|
Asep
Suriana, S. Ag
|
2.
|
VII-2
|
31
|
Hj.
Jamilah, S. PdI
|
3.
|
VII-3
|
33
|
Marfu’ah,
S. Ag
|
4.
|
VII-4
|
32
|
Ema
Wati, S. Pd
|
5.
|
VII-5
|
30
|
Pupun
Purnawati, S. Pd
|
6.
|
VIII-1
|
21
|
Heny
Rahmawati, M. Pd. I
|
7
|
VIII-2
|
21
|
Eva
Fauziah
|
8
|
VIII-3
|
22
|
Deni
Supriatna, S. Pd
|
9
|
IX-1
|
33
|
Yudi
Sayuti, S. Pd
|
10
|
IX-2
|
30
|
Ahmad
Kosasih, S. Pd. I
|
11
|
IX-3
|
30
|
Nurhuda
Maryamah, S. Pd. I
|
Jumlah
|
314
|
|
BAB III
RENCANA DAN PELAKSANAAN
PRAKTIK LAPANGAN
PROFESI KEGURUAN (PLPK)
A.
Rencana PLPK
1.
Program
Intra Kurikuler
Program
Intra kurikuler adalah program yang dirancang untuk mendukung dan memperkaya
kegiatan siswa. Program intrakurikuler bertujuan membentuk perilaku dan
mengembangkan kemampuan dasar melalui bidang-bidang perkembangan antara lain
Sosial-Emosional, Agama, Bahasa, Kognitif dan Seni.
Dalam
perencanaan program intra sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sirojul Athfal Karadenan Cibinong, kami
membuat jadwal pelaksanaan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK). Setiap
mahasiswa yaitu dari tanggal 16 Januari 2013 sampai dengan tanggal 09 Februari 2013. Jadwal praktik tersebut digunakan untuk
melakasanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang dimulai pada pukul 06.50 wib – 13.05 wib.
2.
Program
Ekstra Kurikuler
Program
ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendukung pembelajaran yang dilakukan
pendidikan/pelatihan di luar kegiatan intra dan ko-kurikuler. Program ekstra kurikuler
ini diprogramkan untuk mengembangkan bakat, memperkaya imajinasi, menyehatkan
jasmani, rohani, sosial-emosional serta menumbuh-kembangkan semangat kompetisi
dan semangat kerjasama untuk mencapai prestasi terbaik.
Dalam
perencanaan program kegiatan ekstra kurikuler yaitu dengan mengikuti jadwal
yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Adapun program ekstra kurikuler yang
ada di Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Sirojul Athfal sebagai berikut:
a.
Kegiatan bimbingan ibadah
b.
Kegiatan pramuka
c.
Kegiatan futsal
d.
Kegiatan bela diri / karate
e.
Kagiatan
Paskibra / Baris berbaris
f.
Kegiatan
Marawis
B.
Pelaksanaan
PLPK
Kegiatan PLPK, yang dilaksanakan di MTs. Sirojul Athfal Karadenan Cibinong
dimulai pada tanggal 16 Januari 2013 sampai tanggal 09 Februari 2013.
1.
Program
Intra Kurikuler
Dalam
pelaksanaan program intra kurikuler semua praktikan melaksanakan tugas sesuai
rencana dan jadwal yang telah ditentukan dan berjalan dengan lancar sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Para
peserta praktikan melaksanakan praktek mengajar diantaranya ada yang mengajar
mata pelajaran PAI seperti al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab. Ada juga yang
mengajar mata pelajaran umum seperti SBK, PKN,
IPS, Bahasa Sunda, Matematika,
Bahasa Indonesia dan TIK.
Setiap
hari kami membuat RPP sesuai mata pelajaran yang akan diajarkan, setelah
mencapai 9 kali praktek mengajar, kami menyiapkan jadwal ujian PLPK yang di
mulai pada tanggal 4 Februari 2013. Berkat bimbingan dan bantuan semua
pihak sekolah, juga dosen pembimbing, kami dapat melaksanakan kegiatan PLPK ini
dengan lancar.
2.
Program
Ekstra Kurikuler
Kegiatan
Bimbingan Kesiswaan dan
kegiatan ekstra kurikuler di MTs. Sirojul Athfal di laksanakan setiap
hari sabtu. Kami bersama-sama
mengisi materi bimbingan kesiswaan,
yang berhubungan dengan kegiatan siswa-siswi
sehari-hari diantaranya bercocok
tanam, bersih-bersih lingkungan sekolah, membuat prakarya dari barang bekas (
K3 ). Selain itu kami turut serta dalam kegiatan pramuka, melatih
petugas upacara bendera, kegiatan marawis, ikut dalam kegiatan
paskibra/baris berbaris, menyelenggarakan PHBI Maulid nabi.
3.
Faktor
Pendukung dan Penunjang
Faktor
pendukung dan penunjang dalam kegiatan PLPK yang kami terima adalah:
a.
Mendapatkan pengarahan sebelum melaksanakan PLPK,
sehingga pada saat pelaksanaan tidak banyak mendapat kesulitan.
b.
Lokasi PLPK yang mudah dijangkau dan cukup nyaman.
c.
Seluruh jajaran staf yang sangat menerima baik
kehadiran kami.
d.
Penempatan peserta PLPK di lembaga madrasah yang akan
dijadikan praktek pembelajaran sudah diatur pihak akademik, sehingga guru
praktikan bisa langsung fokus di lapangan.
e.
Di MTs.
Sirojul Athfal, guru praktikan tidak disediakan ruang khusus. Bertujuan agar guru praktikan dapat membaur lebih akrab dengan guru-guru
di MTs. Sirojul Athfal.
BAB IV
ANALISIS MASALAH
KEPENDIDIKAN
A.
Yang
Berhubungan dengan Kegiatan Sekolah
1.
Pengolahan
Pelaksanaan Kurikulum
Salah
satu kunci sukses tujuan pendidikan adalah terkonsepnya kurikulum pembelajaran
dengan apik. Tahun 2009 ini, pendidikan nasional mengacu kepada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
a.
Pengertian Kurikulum
Dalam
Buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Konsep dan Implementasinya di
Madrasah menyebutkan bahwa yang dimaksud kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Sedangkan
silabus yaitu rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat ajar.
b. Prinsip Pengembangan KTSP
Prinsip-prinsip utama dalam mengembangkan KTSP ialah:
a)
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b)
Beragam dan terpadu yang meliputi substansi komponen
muatan wajib, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu.
c)
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
d)
Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
e)
Menyeluruh dan berkesinambungan.
f)
Belajar sepanjang hayat.
g)
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
c. Acuan Operasional Penyusunan KTSP
KTSP disusun
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a)
Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
b)
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
c)
Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan
lingkungan.
d)
Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
e)
Tuntutan dunia kerja.
f)
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
g)
Agama, yaitu mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
h)
Dinamika perkembangan global.
i)
Persatuam nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
j)
Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
k)
Kesetaraan gender.
l)
Karakteristik satuan pendidikan.
2.
Pengadaan
Kesejahteraan Personal
Pada
umumnya pengadaan kesejahteraan personal di MTs. Sirojul Athfal cukup baik karena
tersedianya dana talangan untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Dana talangan
tersebut sudah ada sebelum dana Bos turun.
3.
Pembinaan
Kesiswaan
Dalam
hal ini pembinaan sudah cukup baik, karena sudah ada berbagai bimbingan ibadah
yang di lakukan setiap hari untuk seluruh siswa, seperti sholat dzuhur berjama’ah, shalat duha dan tadarus bersama sebelum kegiatan
belajar mengajar di mulai.
4.
Penyelenggaraan
Kegiatan Ko dan Ekstra Kurikuler
Kegiatan
Ko dan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran dengan tujuan agar
siswa memahami dan meghayati apa yang dipelajari di dalam kegiatan Intra
Kurikuler. Kegiatan Ko Kurikuler dilakukan dalam berbagai bentuk seperti
mengulas serta membahas suatu topik yang berhubungan dengan pembahasan Intra
Kurikuler, seperti member tugas PR (Pekerjaan Rumah), atau mengadakan pelajaran
tambahan bagi anak yang kurang tangkas dalam menghadapi pelajaran dan
memberikan Les bagi siswa-siswi kelas IX dan sebagainya.
Untuk
kegiatan Ekstra kurikuler, sudah berjalan dengan baik misalnya futsal,
paskibra, bela diri/karate, marawis, dan pramuka.
5.
Pembinaan
Kerjasama dengan Orang Tua Murid
Dalam
pembinaan kerjasama dengan orang tua murid MTs. Nurul Ihsan biasanya mengadakan
suatu kerjasama dengan orang tua siswa yaitu dengan meminta partisipasi berupa:
a.
Memotivasi putra-putrinya untuk belajar lebih giat lagi
dari sebelumnya.
b.
Melengkapi semua kebutuhan belajar dengan baik.
c.
Mengawasi putra-putrinya dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru maupun sekolah.
d.
Memenuhi undangan rapat.
e.
Memanggil orang tua murid yang bermasalah.
f.
Memanggil orang tua murid dalam rangka penerimaan
raport.
Selain
perihal diatas, semua masalah terkait dengan orang tua murid, seluruhnya di bantu
oleh komite sekolah.
6.
Pengadaan
Fasilitas Lingkungan Belajar
Yang
dimaksud dengan fasilitas
lingkungan belajar adalah segala hal yang diperlukan untuk menyelenggarakan
proses pendidikan misalnya tanah, bangunan, peralatan perabot, perkakas, dan perlengkapan pendidikan.
Di
MTs. Sirojul Athfal ada
beberapa perlengkapan yang kurang memadai terutama di bidang IPA karena tidak
adanya ruang khusus laboratorium, sedangkan penunjang lainnya masih kurang
memadai terutama untuk ruang sarana kesehatan (UKS).
B.
Yang
Berhubungan dengan Partisipasi Praktikan
1.
Pembinaan
Praktikan Oleh Pihak Sekolah
Pembinaan
bimbingan yang di lakukan oleh pihak sekolah di adakan karena adanya
hambatan-hambatan yang di temui oleh para mahasiswa praktikan dalam
melaksanakan Proses Belajar Mengajar dengan maksud agar mahasiswa tidak lagi
menemui kendala/kesulitan dalam melaksanakan PLPK tersebut.
Seringkali
guru pamong tidak datang saat persiapan praktik mengajar sehingga sulit
mendapat tanda tangan dan petunjuk pembuatan silabus pengajaran terkait dengan pembuatan
RPP.
Banyak
kendala yang ditemui dalam pelaksanaan partisipasi praktik saat PLPK di MTS. Sirojul Athfal diantaranya jumlah
peserta PLPK yang tidak bisa seluruhnya mengikuti kegiatan PLPK ini,
menyebabkan jumlah kelompok praktik berkurang, semula jumlah kelompok 13, pada akhirnya yang bisa
mengikuti hanya 12 orang hal
ini berpengaruh terhadap pendanaan dan pengaturan waktu.
2.
Dinamika
Partisipasi Praktikan dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler termasuk didalamnya:
Piket, BP, Perpustakaan, Pramuka, Olahraga, dan Kesenian.
a.
Guru Piket
Guru Piket adalah tenaga
pendidik yang memperoleh tugas tambahan sebagai piket Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) dan Bidang Ketertiban sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan.
Tugas pokok guru piket
diantaranya adalah:
1)
Wajib hadir 10 (sepuluh) menit sebelum bel dibunyikan.
2)
Mengisi agenda guru piket/berita acara.
3)
Mengecek guru yang hadir dan yang tidak hadir. Apabila
ada guru yang belum hadir guru piket berkewajiban mencari tahu guru tersebut
baik melalui HP/Telp.
4)
Mencatat nama guru yang terlambat, tidak hadir tanpa
keterangan, memberikan tugas dalam berita acara.
5)
Menangani alur siswa yang terlambat, yaitu memberikan
surat izin masuk kelas setelah siswa tersebut dicatat dan diberi sanksi.
6)
Menginformasikan/memberikan tugas yang diberikan oleh
guru yang berhalangan hadir (apabila ada tugas).
7)
Mengisi kelas/jam yang kosong apabila guru yang
berhalangan tidak memberikan tugas kepada siswa.
8)
Mencatat dan memberikan surat izin meninggalkan kelas
apabila ada siswa yang benar-benar asakit/ada kepentingan yang tidak bisa
ditunda.
9)
Ikut serta menangani siswa apabila ada sesuatu
permasalahan yang sifatnya mendadak dan dibutuhkan oleh sekolah.
b.
Bimbingan
Penyuluhan (BP)
Bimbingan
Penyuluhan adalah serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan oleh
seorang ahli kepada konseli dengan cara tatap muka, baik secara individu atau
beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk mengatasi
permalahan yang dialami oleh konseli, dengan cara terus menerus dan sitematis.
Tujuan bimbingan di
sekolah ialah membantu siswa dalam :
1) mengatasi
kesulitan belajar,
2) mengatasi
kebiasaan yang tidak baik pada saat kegiatan belajar maupun dalam hubungan
sosial,
3) mengatasi
kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani,
4) hal yang berkaitan
dengan kelanjutan studi,
5) kesulitan yang
berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan pekerjaan dan
6) mengatasi
kesulitan masalah sosial-emosional yang berasal dari murid berkaitan dengan
lingkungan sekolah, keluarga
dan lingkungan yang lebih luas.
c.
Perpustakaan
Menurut
UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi
yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara
khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam
cara interaksi pengetahuan.
Perpustakaan
merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan
sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan
bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada.
Manfaat
perpustakaan sekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah dasar, maupun di
sekolah menengah adalah sebagai berikut:
1)
Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan
murid-murid tehadap membaca.
2)
Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman
belajar murid-murid.
3)
Perpustakaan sekolah dapat menambah kebiasaan belajar
mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.
4)
Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses
penguasaan teknik membaca.
5)
Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan
kecakapan berbahasa.
6)
Perpustakaan sekolah harus dapat melatih murid-murid
kearah tanggung jawab.
7)
Perpustakaan sekolah harus dapat memperlancar
murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
8)
Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan
sumber-sumber pengajaran.
9)
Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid,
guru-guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
d.
Pramuka
Pramuka
adalah nama
organisasi
pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan
kepanduan yang dilaksanakan di sekolah dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
e.
Olahraga
Olahraga adalah aktivitas untuk
melatih
tubuh
seseorang, tidak hanya secara
jasmani tetapi juga secara
rohani.
Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme
tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh
menjadi lebih efektif dan efisien.
f.
Kesenian
Kesenian
adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk
mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan
rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain.
Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta
meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat
mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.
Kesenian
termasuk salah satu pelajaran wajib dalam kurikulum formal. Sayang, pendidikan
kesenian ini seolah kehilangan dukungan, arah dan orientasi utamanya. Orientasi
utama pendidikan seni di sekolah-sekolah antara lain untuk menanamkan
nilai-nilai yang dapat mendukung kelestarian suatu tradisi. Nilai-nilai ini
bisa meliputi sejarah, adat-istiadat, tata susila, dan spirit dalam suatu karya
seni
BAB V
ANALISIS PROBLEM
SOLVING KEPENDIDIKAN
A.
Berhubungan
dengan Kegiatan Sekolah
Untuk
mengatasi kenyataan yang dihadapi dunia pendidikan dewasa ini, maka dalam
rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia perlu
diterapkan strategi pengembangan komponen yang terkait secara terpadu dengan
memprioritaskan pada 6 komponen pengembangan, yaitu:
1.
Pengembangan kemampuan professional guru, diantaranya:
a)
Penguasaan kurikulum dalam materi pembelajaran
b)
Penguasaan metode/pendekatan
c)
Pembuatan program semester
d)
Kegiatan belajar mengajar
2.
Pengembangan pengelolaan lingkungan, sarana dan
prasarana
3.
Pengelolaan sekolah
4.
Pengembangan supervise
5.
Pengembangan tes dan penilaian hasil belajar
6.
Hubungan sekolah dan masyarakat
Khusus
untuk pengembangan kemampuan professional guru diadakan pelatihan dan setiap
guru berupaya:
a)
Mengkaji dan memahami struktur program kurikuler yang
berlaku
b)
Memahami tujuan pengajaran
c)
Melengkapi materi pengajaran
d)
Memahami buku pedoman dan petunjuk pelaksanaan
kurikulum
e)
Memiliki buku referansi yang memadai
f)
Mengembangkan dan memanfaatkan sumber belajar.
B.
Berhubungan
dengan Partisipasi Praktikan
Masalah
kependidikan yang berhubungan dengan kegiatan praktikum biasanya adalah
kesulitan dalam menyusun rencana pembelajaran. Bagi peserta praktikan yang
latar belakangnya sebagai guru mungkin tidak terjadi banyak kendala, tetapi
bagi praktikan yang latar belakangnya bukan guru hal ini merupakan suatu
kendala yang benar-benar harus dipertimbangkan.
Untuk
mengatasi masalah ini sebaiknya sebelum melaksanakan kegiatan PLPK terlebih
dahulu diadakan pelatihan yang matang bagaimana cara membuat satuan
pembelajaran yang baik dan benar.
Kendala
atau masalah lain yang berhubungan dengan kegiatan praktikan adalah komunikasi
dan koordinasi yang kurang intens antara para peserta PLPK sehingga terjadi
permasalahan seperti terjadinya kemunduran waktu penyelesaian kelengkapan pelaksanaan dan laporan PLPK ini.
BAB VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan
diadakannya kegiatan Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) ini banyak sekali
manfaat yang didapat oleh kami sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa PAI yang
telah di bina, di bimbing, dan di didik untuk menjadi calon guru yang
berkualitas di bidangnya yang mempunyaibudi pekerti luhur yang sesuai dengan
syariat Islam.
Pendidikan
dan usaha dalam mengatasi permasalahan anak yang meliputi masalah fisik, masalah psikologi, dan masalah
sosial sangatlah penting.
Seusainya
Praktik Lapangan Profesi Keguruan (PLPK) ini saya berharap untuk kedepannya
bisa lebih baik lagi dari hari ini dan menjadikan pengalaman untuk di masa
depan dalam mengabdikan diri pada dunia pendidikan.
B.
Saran
Ada beberapa hal yang ingin kami
sampaikan kepada pihak sekolah untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam
meningkatkan mutu siswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik terutama
dalam bidang Pendidikan Agama Islam yang akan mengarahkan siswa pada akhlakul
karimah.
1.
Kedisiplinan guru lebih ditingkatkan karena guru
mempunyai peranan penting sebagai pendidik yang harus dapat menciptakan anak
didik yang berilmu pengetahuan dan berbudi pekerti yang luhur.
2.
Para guru terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan secara mendalam agar dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
3.
Dapat meningkatkan dan memperhatikan eksistensi sekolah
yang telah dibina dengan baik agar lebih berkualitas lagi untuk menyongsong
masa depan menuju kesuksesan.
4.
Lebih ditingkatkan lagi penggunaan metode yang
bervariatif dalam pembelajaran agama islam karena siswa akan lebih tertarik
untuk belajar dan mengetahui serta mempelajari ilmu agama tanpa rasa bosan.
5.
Lebih ditingkatkan lagi sarana dan prasarana untuk
menunjang keberhasilan siswa.
BY : Al.wahied.h.u